KOMPREHENSIF PEMAHAMAN FARMAKOEKONOMI SEDERHANA

 Pengambilan Keputusan (Analisa Keputusan)

·         Analisa keputusan merupakan suatu pendekatan yang ditujukan dalam membuat keputusan yang tidak pasti. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui opsi yang dapat terjadi termasuk konsekuensi seperti efek samping dan efikasi dari pengobatan dengan menilai probabilitas dari luaran yang dapat terjadi sehingga dapat menghasilkan keputusan terbaik.

·         Dasar dari pengambilan keputusan dipengaruhi oleh intuisi, pengalaman, fakta, kewenangan dan rasionalisasi

·          Dalam menganalisa keputusan perlu dilakukan beberapa Langkah Langkah yang meliputi identifikasi keputusan, identifikasi pelaku yang mengambil keputusan, identifikasi opsi pemilihan keputusan dan menentukan kriteria keberterimaan/penolakan suatu kondisi, menentukan jangka waktu analisa, membuat struktur pengambilan keputusan, menilai probabilitas (kemungkinan). Menilai potensi atau kejadian yang dialamiseseorang dalam proses pengambilan keputusan (menilai outcome).

·         Dalam mengambil keputusan diperlukan suatu proses, proses dalam mengambl suatu keputusan meliputi

o   Identifikasi keputusan yang akan diambil

o   Mengetahui pelaku pengambil keputusan

o   Identifikasi pilihan keputusan dan menentukan kriteria keberterimaan suatu keputusan

o   Jangka waktu analisis faktor dalam pengambilan keputusan

o   Membuat pohon keputusan

o   Menilai probabilitas

o   Menilai outcome (Luartan) dari suatu fenomena pengambilan keputusan

o   Menghitung biaya pada keputusan yang diambil

·         Pengambil keputusan dalam sistem farmakoekonomi meliputi Komite Farmasi dan Terapi, masyarakat dan tentu saja pihak asuransi karna untuk menciptakan pembiayaan yang efisien maka perlu diketahui bagaimana Langkah yang tepat dan efektif dalam menerima suatu intervensi sebagai bagian dari upaya kesehatan

Penentuan Kualitas Hidup

·         Kualitas hidup merupakan……. Kualitas hidup dibedakan menjadi kualitas hidup berkaitan dengan kesehatan dan kualitas hidup yang dipengaruhi oleh faktor non kesehatan. Prinsip utama dari kualitas hidup adalah gambaran dari kondisi kesluruhan pasien yang merasa aman dan nyaman dengan kata lain sembuh.

·         Tujuan dari penilaian kualitas hidup adalah untuk mengetahui perawatan yang memiliki efek optimal pada pasien dan memahami masalah pada penyakit yang berbeda. Penilaian kualitas hidup juga berkontribusi dalam membantu pemerintah dalam mengalokasikan dana untuk perawatan yang optimal.

 



Model yang menilai domain dari analisa kualitas hidup pasien

·         Pengukuran kualiras hidup seseorang dapat menggunakan alat ukur generic, alat ukur spesifik dan alat ukur utilitas.

·         Alat ukur generic Merupakan alat ukur yang digunakan untuk penyakit maupun usia. Keuntungan alat ukur ini lebih luas dalam penggunaannya, kelemahan alat ukur ini tidak dapat mencakup hal-hal khusus pada suatu penyakit tertentu contohnya pada penggunaan kuesioner SF-36 yang terdiri atas 10 pertanyaan pada diemsi fisik, peran fisik sebanyak 4 pertanyaan dan 5 pertanyaan mengenai Kesehatan mental pasien.

·         Alat ukur spesifik merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup seseorang pada penyakit tertentu sebagai contoh pada penyakit ginjal kekurangan dari alat ukur ini adalah tidak dapat digunakan untuk penyakit lainnya (sifatnya statis).

·         Alat ukur Utilitas Merupakan suatu pengembangan alat ukur, biasanya generik. Pengembangan dari penilaian kualitas hidup menjadi parameter, sehingga dapat memiliki manfaat yang 7 berbeda. Contoh alat ukur ini European Quality of Life – 5 Dimension (EQ-5D) yang telah dikonfersi menjadi Time Trede – Off (TTO) yang dapat berguna dalam bidang ekonomi, yaitu dapat digunakan untuk menganalisa biaya kesehatan dan perencanaan keuangan kesehatan negara.

Analisis Farmakoekonomi dalam praktik komunitas

·         Faktor farmakoekoni meliputi kehidupan (nyawa) yang berhasil diselamatkanPencegahan penyakit, Kualitas hidup yang berkaitan dengan Kesehatan

·         Studi Farmakoekonomi dipengaruhi oleh tekanan seperti tekanan politik, tekanan regulasi dan tekanan dari rumah sakit

o   Tekanan Politik Industri asuransi kesehatan nasional harus menyadari bahwa pemenuhan biaya farmasi haruslah merupakan bagian dari setiap keputusan mengenai keuntungan obat-obatan tak peduli bagaimanapun desain sistem perawatan kesehatannya.

o   Sejumlah negara telah mengusulkan proposal yang menyebutkan bahwa riset farmakoekonomi akan disertakan sebagai bagian dari pengembangan obat-obatan. Saat ini, hanya Australia dan Kanada yang telah mengembangkan panduan evaluasi farmakoekonomi terhadap obat-obatan yang akan ditempatkan dalam formularium nasional (7). US Federal Drug Administration-USFDA (7) dan Badan Pengawas Obat dan makanan Republik Indonesia (BPOM) tidak mengembangkan panduan yang berkaitan dengan penggunaan data farmakoekonomi dalam pengembangan obat-obatan.

o   Rumah Sakit menggunakan data farmakoekoni untuk menentukan obat yang akan digunakan dalam tindakan yang dilakukan pada pasien

o   Industri Asuransi Kesehatan menggunakan studi farmakoekonomi untuk menentukan terapi pada obat yang digunakan dalam klausul kesepakatan asuransi (formulary)

·         Cost of Illness (COI) terbentuk sebagai akumulasi antara biaya langsung dan biaya tidak langsung.

·         Biaya langsung didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk hasil pengobatan yang diterma oleh pasien seperti biaya perawatan langsung medis dan non medis

·         Biaya tidak langsung merupakan yang dikeluarkan pasien selama tahap/proses terai penyakit seperti biaya transportasi, biaya tungu, dan biaya konsumsi

·         Analisa utilitas-biaya, sebuah perluasan dari Analisa efektivitas-biaya, merupakan metoda penyesuaian untuk kualitas hasil. Unit yang paling umum digunakan dalam melakukan Analisa utilitas-biaya adalah quality-adjusted-life-years (QALYs), yang menggabungkan kualitas dan kuantitas kehidupan. Hasilnya disesuaikan untuk kualitas dengan menggunakan nilai utilitas.

Penerapan Kajian Farmakoekonomi

·         Penerapan kajian Farmakoekonomi dilakukan pada tingkat nasional, tingkat daerah dan tingkan fasilitas pelayanan Kesehatan guna mengetahui pemilihan terapi yang tepat bagi rumah sakit dan menentukan obat obat esensial dalam formularium.

·         Penerapan Kajian Farmakoekonomi dapat dilakukan oleh tim yang telah ada di dalam setiap institusi :

o   Komite Nasional (KomNas)

o   Penyusunan DOEN (di Tingkat Pusat),

o   Tim Evaluasi Obat (di PT. Askes),

o   Panitia Farmasi dan Terapi (PFT, di rumah sakit), dan

o   Tim Pengadaan Obat Terpadu (TPOT, di Dinas Kesehatan).

o   Tim tersebut dianjurkan untuk mengikuti pelatihan/pembekalan pemahaman Farmakoekonomi agar memiliki kesamaan persepsi.

·          

Skenario Analisa Farmakoekonomi

Perhitungan AMIB

Onkoplatin adalah agen kemoterapi yang relatif baru, diberikan secara intravena di suatu rumah sakit. Karena efek mual yang timbul pada kemoterapi ini, onkoplatin kerap diberikan menurut dua pilihan cara:

1.      Pemberian dosis yang mestinya setiap bulan, dapat dibagi menjadi setiap 15 hari (2 x sebulan)

2.      Pemberian dosis setiap bulan, tetapi dengan penambahan obat antimual

Efektivitas kedua cara pemberian adalah sama.


 


Perhitungan ini dihitung dengan jalan

32.520.000 – 31.640.000 = 880.000

(32.520.000-31.640.000)/32.520.000 x 100% = 2,706% setara 2,70%

Dengan demikian, biaya total pemberian dosis lengkap dengan tambahan antimual lebih murah Rp880.000, atau 2,70%, dibanding pemberian onkoplatin dosis terbagi.

Perhitungan Kasus AEB

Asma merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh bronkokonstriksi (penyempitan saluran nafas). Inhalasi kortikosteroid telah menjadi cara pengobatan rutin. Tetapi, pengobatan inhalasi kortikosteroid tunggal kadang tidak cukup efektif untuk mengontrol gejala asma. Dua pengobatan baru digunakan sebagai terapi penunjang, yaitu BreatheAgain® dan AsthmaBeGone®.

Pada kasus ini akan dibandingkan efektivitas-biaya pengobatan dari:

  1. Pemberian inhalasi kortikosteroid tunggal
  2. Pemberian kombinasi inhalasi kortikosteroid + BreatheAgain®
  3. Pemberian kombinasi inhalasi kortikosteroid + AsthmaBeGone®


5. Hitung dan lakukan interpretasi efektivitas- biaya dari pilihan pengobatan

  1. Hitung rasio efektivitas-biaya (REB/ICER) setiap pengobatan.

       REB Pengobatan A = Rp 320.000 / 0,35 = Rp 914.286

       REB Pengobatan B = Rp 537.000 / 0,60 = Rp 890.000

       REB Pengobatan C = Rp 381.000 / 0,61 = Rp 624.590

6. Hitung dan lakukan interpretasi efektivitas- biaya dari pilihan pengobatan

c. Hitung rasio inkremental efektivitas-biaya (RIEB) setiap pengobatan:

       Untuk Pengobatan C terhadap B, atau sebaliknya, tidak dilakukan perhitungan RIEB.

       RIEB Pengobatan B terhadap A

= (Rp 537.000 – Rp 320.000) / (0,60 – 0,35) = Rp 868.000

       RIEB Pengobatan C terhadap A

= (Rp 381.000 – Rp 320.000) / (0,61 – 0,35) = Rp 234.615

6. Interpretasi.

  1. Antara Pengobatan B dan C harus dipilih Pengobatan C, karena dengan efektivitas yang sama Pengobatan C lebih murah.
  2. Antara Pengobatan A dan B, bila dipilih Pengobatan B harus dikeluarkan biaya lebih sebesar Rp 868.000 untuk peningkatan 1 unit efektivitas.
  3. Antara Pengobatan A dan C, bila dipilih Pengobatan C harus dikeluarkan biaya lebih sebesar Rp 234.615 untuk peningkatan 1 unit efektivitas.
  4. Bila Pengobatan B atau C akan dipilih, pengambil kebijakan di fasilitas pelayanan kesehatan harus mempertimbangkan apakah biaya lebih yang harus dikeluarkan sebanding dengan peningkatan efektivitas yang diperoleh.

= Rp 381.000 / 0,61 = Rp 624.590

 

Pertanyaan Komprehensif

1.       Sebutkan definisi dari Analisis Keputusan !

2.       Sebutkan Langkah Langkah saat analisis Keputusan !

3.       Apa yang dimaksud dengan Kualitas Hidup ?

1.    Kualitas hidup perlu diukur sehingga dapat diketahui bahaimana interpretasi data dan efikasi dari suatu terapi dapat terjamin secara kuantitatif. Sebuntkan alat ukur pada Kualitas Hidup!!

2.       Bagaimana analisis farmakoekonomi dapat dipengaruhi oleh tekanan politik ?

3.       Bagaimana analisis tekanan farmako ekonomi dapat dipengaruhi oleh Tekanan dari regulasi ?

4.       Apakah Analisis Farmakoekonomi dibutuhkan oleh asuransi Kesehatan ? Mengapa??

5.       Apa yang dimaksud Cost of Illness ? sebut dan jelaskan unsur pembentuknya  !!!

6.       Lembaga mana saja yang turut andil dalam pengambilan analisis farmakoekonomi !!

7.       Pahami kembali mekanisme perhitungan dari analisis farmakoekonomi diatas

K

Al


 

 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembahasan FTS Steril : Injeksi Rekonstitusi

10 Website Jurnal Kesehatan Indonesia Gratis : Website Jurnal Kesehatan, Jurnal Kesehatan dengan Biaya Publikasi Gratis

Handbook Pharmacotheraphy : Panduan Lengkap untuk Praktisi dan Mahasiswa Kesehatan