Pembahasan FTS Steril : Injeksi Rekonstitusi
xixixi... maaf baru keluar lagi .... disini aku bakalan spill beberapa hasil dari tulisanku selama belajar bersama farmasi
Pembahasan
Pada
praktikum Formulasi Teknik Sediaan Steril dibuat injeksi rekonstitusi dengan
bahan aktif amoxicillin . Amoxicillin merupakan salah satu golongan antibiotic penicillin
yang memiliki beberapa kekurangan salah satunya adalah rentan terhidrolisa. Kondisi
zat aktif yang terhidrolisa akan menimbulkan kerusakan pada stabilitas zat
aktif sehingga sediaan perlu dibuat sedemikian rupa agar reaksi hidrolisa yang
terjadi cenderung minim atau bahkan tidak terjadi reaksi sehingga dapat meningkatkan
efektivitas terapi amoxicillin intravena. (Pradhan et al, 2017).
Formulasi
dari sediaan ini merupakan hasil modifikasi dengan beberapa penambahan eksipien
yang meliputi dapar Phospat, HCl dan NaOH. Pada formulasi tidak ditambahakan
bahan pengawet karna sediaan yang terbentuk merupakan sediaan kering dan tidak
mengandung air. Pertimbangan lain dari tidak dilakukan penambahan pengawet pada
formula adalah karna sebelumnya sediaan telah disterilisasi sedimikian rupa dan
disimpan dalam wadah yang benar benar steril. HCL dan NaOH digunakan untuk
penyesuaian pH (pH Adjustment) yang merupakan salah satu syarat utama
dari sediaan steril untuk diformulasikan secara isohidris untuk mengurangi resiko
nyeri pada saat diinjeksikan pada tubuh pasien. Komponen lain yang perlu
ditambahkan pada sediaan adalah NaCl. NaCl merupakan bahan pengisotonos yang
digunakan untuk mempertahankan isotonisitas sediaan sehingga pasien dapat
menggunakan obat dengan aman dan mengurangi resiko reaksi obat yang tidak
diinginkan.
Proses
pembuatan injeksi rekonstitusi amoxicillin dilakukan dalam kondisi steril dalam
ruang Laminar Air Flow dengan tujuan meminimalisir kontak antara sediaan dengan
mikroba yang dapat menimbulkan ketidaksterilan pada sediaan yang diproduksi. Berdasarkan
pada kondisi tersebut maka kondisi ruangan steril menjadi hal yang harus
diperhatikan dengan seksama. (Jiang et al, 2021).
Hasil
evaluasi fisik menunjukan bahwa organoleptis sediaan berbentuk serbuk halus dalam
vial bening dan Ketika direkonstitusi tidak terjadi perubahan fisik yang
mencurigakan dari sediaan. Sediaan yang dibuat tidak memiliki aroma dan Ketika direkonstitusi
tidak terjadi perubahan aroma. Hal ini mengindikasikan bahwa secara fisik
sediaan injeksi rekonstitusi telah memenuhi persyaratan yang terdapat dalam
farmakope Indonesia. (Depkes RI, 2020).
Hasil
evaluasi sterilitas menunjukan bahwa seluruh sediaan tidak steril. Hal ini
dapat terjadi Sterilisasi awal dalam pembuatan injeksi rekonstitusi
memiliki urgensi yang sangat penting. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
sterilisasi awal diperlukan:
1. Keamanan Pasien: Injeksi
rekonstitusi digunakan untuk administrasi obat secara langsung ke dalam tubuh
pasien. Sterilisasi awal yang tepat dapat mencegah kontaminasi mikroorganisme
patogen, seperti bakteri atau jamur, yang dapat menyebabkan infeksi serius pada
pasien. Sterilisasi awal membantu memastikan keamanan pasien selama penggunaan
obat injeksi.
2. Pencegahan Infeksi: Dalam
proses pembuatan injeksi rekonstitusi, komponen obat dan pelarut mungkin telah
terpapar oleh mikroorganisme selama penanganan atau penyimpanan. Sterilisasi
awal yang efektif dapat membunuh atau menghilangkan mikroorganisme tersebut,
mencegah kontaminasi dan infeksi pada pasien yang menerima injeksi tersebut.
3. Kualitas Produk: Sterilisasi
awal merupakan langkah penting untuk menjaga kualitas produk injeksi
rekonstitusi. Dengan menghilangkan kontaminan mikroorganisme, sterilisasi awal
membantu menjaga integritas dan stabilitas kimia dari obat injeksi serta
mengurangi risiko terjadinya degradasi atau kerusakan obat yang dapat
mempengaruhi efektivitas dan keamanan penggunaannya.
4. Kepatuhan Regulasi:
Sterilisasi awal merupakan persyaratan yang diatur oleh otoritas regulasi,
seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau lembaga pengawas obat yang
berlaku di suatu negara. Menjalankan sterilisasi awal dengan baik adalah
langkah penting untuk mematuhi standar kualitas dan keselamatan yang ditetapkan
oleh regulasi, serta memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
5. Pemeliharaan Lingkungan
Steril: Sterilisasi awal membantu menjaga kebersihan dan kesterilan ruang
produksi atau laboratorium di mana injeksi rekonstitusi diproduksi. Dengan
menghilangkan mikroorganisme patogen, sterilisasi awal meminimalkan risiko
kontaminasi silang antar produk dan menjaga kebersihan lingkungan produksi,
yang penting untuk menjaga kualitas dan integritas produk obat.
Dalam rangka
memastikan urgensi sterilisasi awal, penting untuk mengikuti prosedur
sterilisasi yang sesuai dan menggunakan metode yang valid dan teruji. Hal ini
akan membantu menghilangkan mikroorganisme patogen dengan efektif dan
memastikan keamanan serta kualitas injeksi rekonstitusi yang dihasilkan.
oh iya maaf lupa Dafpusnya :
BalasHapusYang F, Fu Q, Jiang C, et al. Development and evaluation of a novel long-acting injectable formulation of amoxicillin using a prodrug approach. Eur J Pharm Biopharm. 2021;164:222-231.
Khurana S, Aggarwal G, Kumar M, et al. Injectable amoxicillin loaded liposomes for sustained release: formulation, characterization, and in vitro/in vivo evaluation. J Liposome Res. 2020;30(4):327-339.
Jena SK, Panda AK, Nayak AK, et al. Development and characterization of in situ gel-forming system of amoxicillin for sustained release. J Drug Deliv Sci Technol. 2019;52:135-144.
Prabhu P, Soni S, Mallik S, et al. Development of an injectable pH-responsive hydrogel formulation for sustained release of amoxicillin. J Pharm Invest. 2018;48(3):347-360.
Bhowmik M, Nath LK, Pradhan D, et al. Formulation and evaluation of amoxicillin-loaded chitosan nanoparticles for sustained drug release. J Appl Pharm Sci. 2017;7(6):36-44.