Analisa Komplekso dan Argentometri

FORMAT LAPORAN TITRASI KOMPLEKSOMETRI

 

 

A.        Tujuan Percobaan Titrasi Kompleksometri

Menganalisa Kuantitas dari Calsium (Ca2+) dan Magnesium (Mg2+)

 

B.        Alat dan Bahan

Alat :

 

1. Buret

2. Pipet Tetes

3. Gelas Ukur

4. Sendok Logam (menambil serbuk)

5. Pipet Volum (tidak ada di video tapi kemungkinan digunakan)

 

Bahan :

1. EDTA sebagai larutan baku sekunder

2. Larutan Buffer untuk menjaga pH dalam kisaran 10 (Amonia)

3. Serbuk Krom Hitam (EBT)

4. Larutan CaCl2 sebagai Baku Primer untuk ion Ca2+ dan MgSO4 untuk ion    (Mg2+)

 

C.        Prosedur Kerja

 Proses Titrasi

               1. 50 ml Ca2+ sebagai baku primer dimasukan ke dalam Erlenmeyer

               2. tambahkan 1 ml larutan buffer ammonia pH 10

               3. Titrasi dengan EDTA menggunakan Indikator EBT (krom hitam)

sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur (violet) menjadi biru lakukan selama 2 kali

 

 

D.        Perhitungan Konsentrasi

 

Dalam Video tidak diantumkan volume titran sehingga tidak bisa melakukan perhitungan kadar sample.

 

 

 

 

FORM HASIL PENGAMATAN VIDEO TUTORIAL

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

 

 

Kerjakan form hasil di bawah ini. Jawaban berdasarkan video tutorial percobaan titrasi!

 

1.       Apakah tujuan melakukan percobaan titrasi tersebut?

Jawaban : menganalisa kuantitas dari sample Mg2+ dan Ca2+

2.       Apakah larutan titran yang digunakan?

Jawaban : Larutan Titran yang digunakan adalah larutan EDTA (etilen diamine tetra asetat).

3.       Apakah larutan analit yang diujikan?

Jawaban : Kalsium (Ca2+)  

4.       Apa nama indicator yang digunakan pada titrasi tersebut dan jelaskan fungsinya

Jawaban : Indikator yang digunakan adalah EBT (Hitam eriokromat), fungsi dari EBT sebagai Indikator adalah sebagai pengompleks dan tentunya indicator untuk kompleksometri harus mempunyai warna yang berbeda dengan logamnya. Indikator ini dinamakan indicator metalokromat (Khopkar,2002)

5.       Sebutkan  peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan titrasi tersebut2

Jawaban : bahan yang digunakan adalah Ca2+ sebagai analit, EDTA sebagai Titran, EBT sebagai Indikator, Dapar ammonia sebagai larutan penyangga pH 10. Alat alat yang digunakan adalah gelas ukur, Erlenmeyer, buret, sendok logam untuk mengambil padatan karena dalam video EBT berbentuk padatan.

6.       Apakah fungsi indikator pada titrasi tersebut? Larutan indikator apa yang digunakan?

 

Jawaban :

7.       Jelaskan kapankah titrasi harus berhenti atau mencapai endpoint?

Jawaban : titrasi akan mencapai Endpoint saat larutan yang semula berwarna merah anggur (violet) berubah menjadi warna biru

8.       Setelah Anda menuliskan poin penting pada nomor 1-7. Silahkan jelaskan kembali secara lengkap bagaimana prosedur titrasi kompleksometri pada video tersebut.

Jawaban : ambil 50 ml sample . Masukan 1 ml larutan buffer kedalam Erlenmeyer. Masukan sedikit indicator EBT ke dalam erlenmeyer dalam titrasi ini kita menggunakan larutan buffer untuk mempertahankan pH pada kisaran 10 (basa) karena indicator EBT bekerja dengan baik pada pH ini, adanya larutan buffer memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai TAT. Buret telah terisi oleh larutan EDTA. Warna dari larutan adalah warna violet (anggur merah). Lakukan titrasi hingga warna larutan yang semula violet menjadi warna biru.perubahan warna ini menandakan bahwa sample telah berubah menjadi suatu kompleks dengan larutan EDTA. Titrasi dilakukan sebanyak 2 kali dengan akurasi pengukuran hingga 0,1  ml.

 

 

FORMAT LAPORAN TITRASI KOMPLEKSOMETRI

 

 

A.        Tujuan Percobaan Titrasi Kompleksometri

Menganalisa Kuantitas dari Calsium (Ca2+) dan Magnesium (Mg2+)

 

B.        Alat dan Bahan

Alat :

 

1. Buret

2. Pipet Tetes

3. Gelas Ukur

4. Sendok Logam (menambil serbuk)

5. Pipet Volum (tidak ada di video tapi kemungkinan digunakan)

 

Bahan :

1. EDTA sebagai larutan baku sekunder

2. Larutan Buffer untuk menjaga pH dalam kisaran 10 (Amonia)

3. Serbuk Krom Hitam (EBT)

4. Larutan CaCl2 sebagai Baku Primer untuk ion Ca2+ dan MgSO4 untuk ion    (Mg2+)

 

C.        Prosedur Kerja

 Proses Titrasi

               1. 50 ml Ca2+ sebagai baku primer dimasukan ke dalam Erlenmeyer

               2. tambahkan 1 ml larutan buffer ammonia pH 10

               3. Titrasi dengan EDTA menggunakan Indikator EBT (krom hitam)

sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur (violet) menjadi biru lakukan selama 2 kali

 

 

D.        Perhitungan Konsentrasi

 

Dalam Video tidak diantumkan volume titran sehingga tidak bisa melakukan perhitungan kadar sample.

 

 

 

 

FORM HASIL PENGAMATAN VIDEO TUTORIAL

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

 

 

Kerjakan form hasil di bawah ini. Jawaban berdasarkan video tutorial percobaan titrasi!

 

1.       Apakah tujuan melakukan percobaan titrasi tersebut?

Jawaban : menganalisa kuantitas dari sample Mg2+ dan Ca2+

2.       Apakah larutan titran yang digunakan?

Jawaban : Larutan Titran yang digunakan adalah larutan EDTA (etilen diamine tetra asetat).

3.       Apakah larutan analit yang diujikan?

Jawaban : Kalsium (Ca2+)  

4.       Apa nama indicator yang digunakan pada titrasi tersebut dan jelaskan fungsinya

Jawaban : Indikator yang digunakan adalah EBT (Hitam eriokromat), fungsi dari EBT sebagai Indikator adalah sebagai pengompleks dan tentunya indicator untuk kompleksometri harus mempunyai warna yang berbeda dengan logamnya. Indikator ini dinamakan indicator metalokromat (Khopkar,2002)

5.       Sebutkan  peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan titrasi tersebut2

Jawaban : bahan yang digunakan adalah Ca2+ sebagai analit, EDTA sebagai Titran, EBT sebagai Indikator, Dapar ammonia sebagai larutan penyangga pH 10. Alat alat yang digunakan adalah gelas ukur, Erlenmeyer, buret, sendok logam untuk mengambil padatan karena dalam video EBT berbentuk padatan.

6.       Apakah fungsi indikator pada titrasi tersebut? Larutan indikator apa yang digunakan?

 

Jawaban :

7.       Jelaskan kapankah titrasi harus berhenti atau mencapai endpoint?

Jawaban : titrasi akan mencapai Endpoint saat larutan yang semula berwarna merah anggur (violet) berubah menjadi warna biru

8.       Setelah Anda menuliskan poin penting pada nomor 1-7. Silahkan jelaskan kembali secara lengkap bagaimana prosedur titrasi kompleksometri pada video tersebut.

Jawaban : ambil 50 ml sample . Masukan 1 ml larutan buffer kedalam Erlenmeyer. Masukan sedikit indicator EBT ke dalam erlenmeyer dalam titrasi ini kita menggunakan larutan buffer untuk mempertahankan pH pada kisaran 10 (basa) karena indicator EBT bekerja dengan baik pada pH ini, adanya larutan buffer memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai TAT. Buret telah terisi oleh larutan EDTA. Warna dari larutan adalah warna violet (anggur merah). Lakukan titrasi hingga warna larutan yang semula violet menjadi warna biru.perubahan warna ini menandakan bahwa sample telah berubah menjadi suatu kompleks dengan larutan EDTA. Titrasi dilakukan sebanyak 2 kali dengan akurasi pengukuran hingga 0,1  ml.

 

 

FORMAT LAPORAN TITRASI KOMPLEKSOMETRI

 

 

A.        Tujuan Percobaan Titrasi Kompleksometri

Menganalisa Kuantitas dari Calsium (Ca2+) dan Magnesium (Mg2+)

 

B.        Alat dan Bahan

Alat :

 

1. Buret

2. Pipet Tetes

3. Gelas Ukur

4. Sendok Logam (menambil serbuk)

5. Pipet Volum (tidak ada di video tapi kemungkinan digunakan)

 

Bahan :

1. EDTA sebagai larutan baku sekunder

2. Larutan Buffer untuk menjaga pH dalam kisaran 10 (Amonia)

3. Serbuk Krom Hitam (EBT)

4. Larutan CaCl2 sebagai Baku Primer untuk ion Ca2+ dan MgSO4 untuk ion    (Mg2+)

 

C.        Prosedur Kerja

 Proses Titrasi

               1. 50 ml Ca2+ sebagai baku primer dimasukan ke dalam Erlenmeyer

               2. tambahkan 1 ml larutan buffer ammonia pH 10

               3. Titrasi dengan EDTA menggunakan Indikator EBT (krom hitam)

sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur (violet) menjadi biru lakukan selama 2 kali

 

 

D.        Perhitungan Konsentrasi

 

Dalam Video tidak diantumkan volume titran sehingga tidak bisa melakukan perhitungan kadar sample.

 

 

 

 

FORM HASIL PENGAMATAN VIDEO TUTORIAL

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

 

 

Kerjakan form hasil di bawah ini. Jawaban berdasarkan video tutorial percobaan titrasi!

 

1.       Apakah tujuan melakukan percobaan titrasi tersebut?

Jawaban : menganalisa kuantitas dari sample Mg2+ dan Ca2+

2.       Apakah larutan titran yang digunakan?

Jawaban : Larutan Titran yang digunakan adalah larutan EDTA (etilen diamine tetra asetat).

3.       Apakah larutan analit yang diujikan?

Jawaban : Kalsium (Ca2+)  

4.       Apa nama indicator yang digunakan pada titrasi tersebut dan jelaskan fungsinya

Jawaban : Indikator yang digunakan adalah EBT (Hitam eriokromat), fungsi dari EBT sebagai Indikator adalah sebagai pengompleks dan tentunya indicator untuk kompleksometri harus mempunyai warna yang berbeda dengan logamnya. Indikator ini dinamakan indicator metalokromat (Khopkar,2002)

5.       Sebutkan  peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan titrasi tersebut2

Jawaban : bahan yang digunakan adalah Ca2+ sebagai analit, EDTA sebagai Titran, EBT sebagai Indikator, Dapar ammonia sebagai larutan penyangga pH 10. Alat alat yang digunakan adalah gelas ukur, Erlenmeyer, buret, sendok logam untuk mengambil padatan karena dalam video EBT berbentuk padatan.

6.       Apakah fungsi indikator pada titrasi tersebut? Larutan indikator apa yang digunakan?

 

Jawaban :

7.       Jelaskan kapankah titrasi harus berhenti atau mencapai endpoint?

Jawaban : titrasi akan mencapai Endpoint saat larutan yang semula berwarna merah anggur (violet) berubah menjadi warna biru

8.       Setelah Anda menuliskan poin penting pada nomor 1-7. Silahkan jelaskan kembali secara lengkap bagaimana prosedur titrasi kompleksometri pada video tersebut.

Jawaban : ambil 50 ml sample . Masukan 1 ml larutan buffer kedalam Erlenmeyer. Masukan sedikit indicator EBT ke dalam erlenmeyer dalam titrasi ini kita menggunakan larutan buffer untuk mempertahankan pH pada kisaran 10 (basa) karena indicator EBT bekerja dengan baik pada pH ini, adanya larutan buffer memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai TAT. Buret telah terisi oleh larutan EDTA. Warna dari larutan adalah warna violet (anggur merah). Lakukan titrasi hingga warna larutan yang semula violet menjadi warna biru.perubahan warna ini menandakan bahwa sample telah berubah menjadi suatu kompleks dengan larutan EDTA. Titrasi dilakukan sebanyak 2 kali dengan akurasi pengukuran hingga 0,1  ml.


FORMAT LAPORAN TITRASI KOMPLEKSOMETRI

 

 

A.        Tujuan Percobaan Titrasi Kompleksometri

Menganalisa Kuantitas dari Calsium (Ca2+) dan Magnesium (Mg2+)

 

B.        Alat dan Bahan

Alat :

 

1. Buret

2. Pipet Tetes

3. Gelas Ukur

4. Sendok Logam (menambil serbuk)

5. Pipet Volum (tidak ada di video tapi kemungkinan digunakan)

 

Bahan :

1. EDTA sebagai larutan baku sekunder

2. Larutan Buffer untuk menjaga pH dalam kisaran 10 (Amonia)

3. Serbuk Krom Hitam (EBT)

4. Larutan CaCl2 sebagai Baku Primer untuk ion Ca2+ dan MgSO4 untuk ion    (Mg2+)

 

C.        Prosedur Kerja

 Proses Titrasi

               1. 50 ml Ca2+ sebagai baku primer dimasukan ke dalam Erlenmeyer

               2. tambahkan 1 ml larutan buffer ammonia pH 10

               3. Titrasi dengan EDTA menggunakan Indikator EBT (krom hitam)

sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur (violet) menjadi biru lakukan selama 2 kali

 

 

D.        Perhitungan Konsentrasi

 

Dalam Video tidak diantumkan volume titran sehingga tidak bisa melakukan perhitungan kadar sample.

 

 

 

 

FORM HASIL PENGAMATAN VIDEO TUTORIAL

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

 

 

Kerjakan form hasil di bawah ini. Jawaban berdasarkan video tutorial percobaan titrasi!

 

1.       Apakah tujuan melakukan percobaan titrasi tersebut?

Jawaban : menganalisa kuantitas dari sample Mg2+ dan Ca2+

2.       Apakah larutan titran yang digunakan?

Jawaban : Larutan Titran yang digunakan adalah larutan EDTA (etilen diamine tetra asetat).

3.       Apakah larutan analit yang diujikan?

Jawaban : Kalsium (Ca2+)  

4.       Apa nama indicator yang digunakan pada titrasi tersebut dan jelaskan fungsinya

Jawaban : Indikator yang digunakan adalah EBT (Hitam eriokromat), fungsi dari EBT sebagai Indikator adalah sebagai pengompleks dan tentunya indicator untuk kompleksometri harus mempunyai warna yang berbeda dengan logamnya. Indikator ini dinamakan indicator metalokromat (Khopkar,2002)

5.       Sebutkan  peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan titrasi tersebut2

Jawaban : bahan yang digunakan adalah Ca2+ sebagai analit, EDTA sebagai Titran, EBT sebagai Indikator, Dapar ammonia sebagai larutan penyangga pH 10. Alat alat yang digunakan adalah gelas ukur, Erlenmeyer, buret, sendok logam untuk mengambil padatan karena dalam video EBT berbentuk padatan.

6.       Apakah fungsi indikator pada titrasi tersebut? Larutan indikator apa yang digunakan?

 

Jawaban :

7.       Jelaskan kapankah titrasi harus berhenti atau mencapai endpoint?

Jawaban : titrasi akan mencapai Endpoint saat larutan yang semula berwarna merah anggur (violet) berubah menjadi warna biru

8.       Setelah Anda menuliskan poin penting pada nomor 1-7. Silahkan jelaskan kembali secara lengkap bagaimana prosedur titrasi kompleksometri pada video tersebut.

Jawaban : ambil 50 ml sample . Masukan 1 ml larutan buffer kedalam Erlenmeyer. Masukan sedikit indicator EBT ke dalam erlenmeyer dalam titrasi ini kita menggunakan larutan buffer untuk mempertahankan pH pada kisaran 10 (basa) karena indicator EBT bekerja dengan baik pada pH ini, adanya larutan buffer memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai TAT. Buret telah terisi oleh larutan EDTA. Warna dari larutan adalah warna violet (anggur merah). Lakukan titrasi hingga warna larutan yang semula violet menjadi warna biru.perubahan warna ini menandakan bahwa sample telah berubah menjadi suatu kompleks dengan larutan EDTA. Titrasi dilakukan sebanyak 2 kali dengan akurasi pengukuran hingga 0,1  ml.

 

FORMAT LAPORAN TITRASI ARGENTOMERI

 

 

A.        Tujuan Percobaan Titrasi Argentometri

Menganalisa Kuantitas dari Cl-

B.        Alat dan Bahan

Alat :

1. Magnetic Stirrer

2. Buret

3. Gelas Beker

4. Gelas Ukur (rekomendasi Pipet Volume)

5. Pipet Tetes

 

Bahan :

 

1. NaCl 0,15 M

2. AgNO3 0,1 M

3. K2CrO4 0,1 M

 

C.        Prosedur Kerja

1.     titrasi kita tempatkan 10 ml dari 0,15 M NaCl dalam gelas beaker.

2.     Kita masukan beberapa tetes dari 0,1 M K2CrO4 sebagai indicator

3.     Tempatkan gelas beker ke alat magnetic stirrer dan titrasi dengan 0,1 M AgNO3.

4.     Titrasi sudah siap (selesai) jika warna merah dalam sample sudah terlihat stabil.

 

D.        Perhitungan Konsentrasi

 

Tidak dilakukan perhitungan konsenterasi karena tidak ada volume titran yang diukur dalam video.



FORM HASIL PENGAMATAN VIDEO TUTORIAL

TITRASI ARGENTOMETRI

 

Kerjakan form hasil di bawah ini. Jawaban berdasarkan video tutorial percobaan titrasi!

 

1.       Apakah tujuan pada titrasi tersebut?

Jawaban : Menganalisa Kuantitas Dari Ion Cl-  dengan prinsip percobaan melalui endapan

2.       Analit apakah yang diujikan pada percobaan titrasi argentometri?

Jawaban : NaCl 0,15 M

3.       Titran apakah yang digunakan pada percobaan titrasi argentometri?

Jawaban : AgNO3 0,1 M

4.       Apakah fungsi indikator? Indikator apakah yang digunakan?

Jawaban : Indikator digunakan agar kita dapat melihat endpoint dari titrasi yang kita lakukan

5.       Mengapa pada percobaan titrasi tersebut digunakan stirrer?

Jawaban : Agar Pencampuran Berlangsung dengan lebih baik, dan mencegah terjadinya ledakan.

6.       Jelaskan kapankah titrasi tersebut harus berhenti atau mencapai endpoint?

Jawaban : titrasi mencapai endpoint saat larutan memiliki warna meraj stabil.

7.       Terdapat beberapa tahapan reaksi yang dihasilkan pada video titrasi tersebut. Tuliskan kembali mekanisme reaksinya dan warna yang dihasilkan tiap mekanisme reaksi tersebut.

Jawaban : pencampuran antara NaCl + AgNO3 menghasilkan endapan putih

Ketika dititrasi dengan K2CrO4 menghasilkan endapan merah orange sebagai hasil reaksi dari AgCrO4.

8.       Setelah Anda menuliskan poin penting pada nomor 1-7. Silahkan jelaskan kembali secara lengkap bagaimana cara kerja titrasi argentometri pada video tersebut.

Jawaban : titrasi kita tempatkan 10 ml dari 0,15 M NaCl dalam gelas beaker. Kita masukan beberapa tetes dari 0,1 M K2CrO4 sebagai indicator.(perhatian dibutuhkan dalam experiment ini karena  K2CrO4 bersifat panas dan mengiritasi Tempatkan gelas beker ke alat magnetic stirrer dan titrasi dengan 0,1 M AgNO3. (solubilitas dari AgCl (1,33x10-5 mol/L) lebih rendah dari AgCrO4 (6,694 x 10-3 mol/L.  sehingga endapan yang kurang larut yang terbentuk adalah AgCl, dilakukan hingga seluruh Cl direaksikan (endapan putih) dalam hal ini reaksi yang terbentuk adalah AgNO3 + NaCl – AgCl + NaNO3). Selama titrasi berlangsung kita mengamati adanya peningkatan pengendapan. (setalah Cl telah direaksikan kehadiran endapan merah dari AgCrO4 akan lebih jelas terlihat). Mendekati TAT penambahan titran (baku sekunder) menyebabkan warna campuran menjadi merah tetapi warnanya menghilang (pudar). Titrasi sudah siap (selesai) jika warna merah dalam sample sudah terlihat stabil.ini disebakan oleh endapan kromat perak merah yang terbentuk, dan hal ini dapat terjadi jika semua ion Cl telah mengendap. Untuk membuang larutan pada natrium chloride saring endapan dan buang larutan dalam wadah untuk limbah anorganik beracun

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembahasan FTS Steril : Injeksi Rekonstitusi

10 Website Jurnal Kesehatan Indonesia Gratis : Website Jurnal Kesehatan, Jurnal Kesehatan dengan Biaya Publikasi Gratis

Handbook Pharmacotheraphy : Panduan Lengkap untuk Praktisi dan Mahasiswa Kesehatan